
janganlah melupakan tempat yang kita pijak (baca: bumi)
janganlah melalaikan suku bangsa kita
biarkanlah persatuan tercipta
biarkanlah kehidupan di atas bumi menjadi satu
biarkan aku menggenggam tanganmu (eit, tidak berlaku bagi non-muhrim)
kita bukan apa-apa kecuali butiran pasir
kita terlahir menembus putaran waktu
dengan diberi tanda-tanda istimewa
ayo bangkit dan lihat di sekeliling kita!
Dunia berputar terus menerus
menuju sebuah irama yang berbeda dengan irama kita
kemanusiaan sedang ’kehilangan muka’
cobalah untuk memahami ’kecantikannya’
setiap hari dalam setiap waktu
setiap kehidupan, termasuk kehidupanku
dunia telah berputar
sejauh mana kita tlah mengikutinya?
Mengertilah, Hujan tidak akan turun
Hanya pada satu atap saja
Susah memang, kalo bicara tentang kemanusiaan. Banyak ketidakadilan yang terjadi dari jaman baheula mpe sekarang tekait dengan kemanusiaan itu. Ga perlu kukasih contoh, pasti temen2 dah pada tau. Lagian, emang bukan hal itu yang ingin kubahas.
Intinya, aku pengen ngasih wacana bahwa “hallowh! Kita terlibat, lho!” adanya berita di media massa tentang kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab itu juga terkait dengan kita. Karena sesungguhnya kita ini nothing but one. Sama-sama manusia, kan? Sama-sama punya kepentingan di muka bumi ini, kan? Sama-sama ingin diperlakukan adil, kan? Sama-sama ingin mencapai kehidupan yang lebih baik, kan? Sama-sama dibekali akal dan hati, kan? Yang berbeda dari diri kita adalah kadar dan takarannya saja. Namun, pada hakikatnya, kita ya kita. Sejajar. Adanya kasta atau hirarki masyarakat yang bertingkat-tingkat itu hanyalah sebagai sistem regulasi aktivitas saja. Fitrah kita sama.
Trus kenapa kita ga bisa berjalan beriringan? Apa yang terjadi dalam kehidupanku, itu karena kalian-kalian juga. Begitu juga sebaliknya, dalam kehidupan teman2, aku pasti pernah ambil bagian di dalamnya (bukannya merasa sok penting niy.., tapi emang begitu keadaannya.) Namun, memang, kita ini merupakan siklus yang saling berhubungan. Ga bisa diputus. Kalopun ada istilah ’alibi’, mungkin itu hanya berlaku di suatu keadaan, tetapi bisa saja di setting waktu dan tempat yang lain, kita sangat berperan dan terlibat di dalamnya. Ya toh?
Kecantikan maupun keburukan yang terjadi di muka bumi ini adalah peran kita juga. Bahkan kalau kita merasa ga berarti sebagai manusia, itu pun sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup di muka bumi, apalagi kaitannya dengan kemanusiaan.
Pada akhirnya, ketika dunia sudah berputar terlalu banyak, kita tersadar bahwa irama kita tidak sejalan dengan irama perputaran dunia. Sudah terlalu banyak hal yang kita lewatkan, sehingga kita tertinggal jauh dari dunia yang kita jalani ini.
Wallahua’lam bi showab
- t y -
Yk, 5 jul 07 02:33
’dalam upaya memahami arti keterkaitan setiap komponen dalam suatu kesatuan yang memiliki tujuan yang sama’
Image Source: http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sourceabilityinc.com/img/pageimage_involvement.jpg&imgrefurl=http://www.sourceabilityinc.com/aboutus/assoc_community.htm&usg=__l6NxR6KbLaHG7eioRKhDD193sWY=&h=400&w=340&sz=37&hl=id&start=1&um=1&itbs=1&tbnid=LmCrLE8tUiWZRM:&tbnh=124&tbnw=105&prev=/images%3Fq%3Dinvolvement%26hl%3Did%26sa%3DN%26um%3D1

Tidak ada komentar:
Posting Komentar