Rabu, 09 Desember 2009

Sweet Child o'Mine


She’s got a smile that it seems to be
Reminds me of childhood memories
Where everything was a fresh as the bright blue sky

Now and then when I see her face
She takes me away to that special place
And if I started too long
I’d probably break down and cry

Sweet child o’mine
Sweet love o’mine

(Sweet child o’mine – Guns ‘n Roses)

This lyric dedicated to Rara and all the children in the world!!!

Rara…!!! Tante tyas kangeeennn…!!!
Kapan balik ke negeri tercinta ini??? Waduh, masih lama, kali! Baru dalam itungan bulan...

Rara, my beloved niece. Too much to love ga seeehhh??? Ga lah yaw! Secara aku anak terakhir di kluaraga, dulu sempat minta ade, tapi ga dibolehin. Sedih banged yak?! Nah, rara ini ceritanya anak pertama kaka pere’ku, cucu pertama bapak-ibuku, cicit pertama mbah-mbahku, dan… keponakan pertamaku dan kakak-kakaku. So, mungkin untuk saat ini sampe lahir saingan barunya, rara masih jadi pusat perhatian di keluargaku.

Agustus 2007 ini, umur rara tepat 2 taon. Lagi nyebelin2nya niy. Ga bisa diem. Kata salah satu sepupuku: ”huh! Rara ini batrenya ga habis2 sih! Mbok diem aja lah!” (secara sepupuku itu lahir, tinggal, dan emang keturunan Purwokerto, so jangan heran kalo ada ’mbok-mbok’nya. He...) emang, kalo ada Rara, kondisi rumah ga pernah beres. Apa... aja yang bisa dia sentuh, pasti berpindah tempat. Udah diberesin pun, ga beres-beres juga. Ya... fitrah anak kecil emang gitu yak?! Maklum bae lah!

Bersyukurlah kita karena ada anak kecil di sekeliling kita. Karena kehadiran mereka secara otomatis me-recall ingatan kita tentang masa kecil kita dulu. Aku misalnya, ketika ngeliat Rara naik tangga belakang rumah dan bikin kakakku (bundanya Rara) khawatir, aku jadi inget dulu waktu aku baru bisa jalan, aku bikin bingung ibu karena ternyata aku jalan muterin rumah tanpa pengawasan ibu. Atau waktu kaki Rara melepuh karena nginjek tutup selokan depan rumah yang panas karena terik matahari, aku jadi inget waktu aku seumuran Rara, aku jatuh ke selokan itu dengan posisi pantat duluan yang masuk. Kebayang kan? Konyol banget ga sih??? Ehm, jadi buka aib ndiri niy... oia, dengan ngeliat Rara juga yang menggemaskan gitu, aku jadi inget bahwa ternyata dulu aku juga lutcuw dan imyut... hallah! Maaf, teman2, sedang memuji diri sendiri. Ehm, jadi pengen malu,,,

Tapi jangan salah... keberadaan anak kecil nan lucu itu juga bisa menyadarkan orang dewasa bahwa meskipun saat ini mereka uda dewasa dengan segala arogansinya, tapi mereka juga punya masa kecil yang penuh dengan ketergantungan terhadap orang lain, apalagi terhadap ibu, ayah, dan orang-orang terdekat lainnya. Anak kecil juga menyadarkan mereka bahwa ada dunia lain yang lebih menyenangkan untuk diikuti selain dunia orang dewasa -yang kaku, teratur, dan menjenuhkan-, yaitu dunia anak-anak. Sadarkah???

Wallahua’lam bi showab

- t y -
Yk, 5 jul 07 03:03 a.m
’dalam upaya menikmati hidup dan menyeimbangkan rutinitas yang dijalani dengan hal lain yang bisa menghilangkan kekakuan sikap’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar